A . Pendahuluan
Indonesia penuh dengan kepercayaan
akan paranormal yaitu tokoh-tokoh yang dipercayai memiliki kemampuan luar biasa
seperti mengetahui masa depan (prakognisi), membaca pikiran orang lain
(telepati) dan menggerakkan benda-benda di luar tubuhnya melalui pikiran
(telekinesis) bahkan berkomunikasi dengan makhluk-makhluk gaib berupa roh orang
mati atau jin. Semua pengalaman ini bagi tradisi mistisisme justru dianggap
sebagai pengalaman sampingan dalam perjalanan untuk mencapai pangalaman mistik
sejati.
Tentu saja semua kepercayaan itu
dianggap tahayul non-ilmiah di kalangan ilmuwan modern. Namun, pada akhir abad
keduapuluh muncul sebuah mazhab psikologi yang disebut psikologi transpersonal
yang mencoba mengawinkan psikologi modern yang mempelajari orang-orang normal
dengan psikologi tradisional yang juga mempelajari pengalaman paranormal
orang-orang yang mencari kesatuan dengan Realitas yang Mutlak.
Psikologi Transpersonal dikembangkan pertama kali oleh para ahli yang sebelumnya mengkaji secara mendalam bidang humanistik seperti Abraham Maslow, C.G. Jung, Victor Frankl, Antony Sutich, Charles Tart dan lainnya. Dengan melihat dari para tokoh awalnya maka dapat diketahui bahwa psikologi transpersonal merupakan turunan langsung dari psikologi humanistik. Yang membedakan antara psikologi humanistik dan psikologi transpersonal adalah didalam psikologi transpersonal lebih menggali kemampuan manusia dalam dunia spiritual, pengalaman puncak, dan mistisme yang dialami manusia. Beberapa kalangan berpendapat bahwa bidang spiritualitas dan kebatinan hanya didominasi oleh para ahli-ahli agama dan juga praktisi mistisme, namun ternyata dalam perkembangannya, kesadaran akan hal ini dapat diaplikasikan dan dibahas dalam ilmu pasti.
Psikologi transpersonal merupakan aliran psikologi yang kecewa terhadap ketidakpekaan pakar psikologi terdahulu dalam menangkap peran spiritual dalam diri individu. Kehilangan sensibilitas pada peran itu, mengakibatkan ketidakmampuan referensi psikologi tiga mazhab sebelumnya untuk mengungkap fenomena kesehatan mental secara tuntas. Psikologi transpersonal mengkombinasikan ketiga mazhab psikologi yang telah ada sebelumnya dengan cara mendialogkan semua teori dengan keadaan manusia sebagai makhluk spiritual. Meski selalu mendapat tentangan keras dari mereka yang beraliran positivis dan juga materialis dilain sisi psikologi transpersonal mendapatkan tempat yang baik dalam bidang akademik dengan dimulainya berbagai macam penelitian yang bertujuan mengkaji dimensi spiritual manusia, dengan ini maka era milennium ini yang disebut-sebut sebagai era aquarian benar-benar telah terwujud.
Psikologi Transpersonal dikembangkan pertama kali oleh para ahli yang sebelumnya mengkaji secara mendalam bidang humanistik seperti Abraham Maslow, C.G. Jung, Victor Frankl, Antony Sutich, Charles Tart dan lainnya. Dengan melihat dari para tokoh awalnya maka dapat diketahui bahwa psikologi transpersonal merupakan turunan langsung dari psikologi humanistik. Yang membedakan antara psikologi humanistik dan psikologi transpersonal adalah didalam psikologi transpersonal lebih menggali kemampuan manusia dalam dunia spiritual, pengalaman puncak, dan mistisme yang dialami manusia. Beberapa kalangan berpendapat bahwa bidang spiritualitas dan kebatinan hanya didominasi oleh para ahli-ahli agama dan juga praktisi mistisme, namun ternyata dalam perkembangannya, kesadaran akan hal ini dapat diaplikasikan dan dibahas dalam ilmu pasti.
Psikologi transpersonal merupakan aliran psikologi yang kecewa terhadap ketidakpekaan pakar psikologi terdahulu dalam menangkap peran spiritual dalam diri individu. Kehilangan sensibilitas pada peran itu, mengakibatkan ketidakmampuan referensi psikologi tiga mazhab sebelumnya untuk mengungkap fenomena kesehatan mental secara tuntas. Psikologi transpersonal mengkombinasikan ketiga mazhab psikologi yang telah ada sebelumnya dengan cara mendialogkan semua teori dengan keadaan manusia sebagai makhluk spiritual. Meski selalu mendapat tentangan keras dari mereka yang beraliran positivis dan juga materialis dilain sisi psikologi transpersonal mendapatkan tempat yang baik dalam bidang akademik dengan dimulainya berbagai macam penelitian yang bertujuan mengkaji dimensi spiritual manusia, dengan ini maka era milennium ini yang disebut-sebut sebagai era aquarian benar-benar telah terwujud.
Psikologi
Transpersonal sebagai sintesa dari Psikologi Timur tradisional dan psikologi
Barat Modern. Jika dalam psikologi modern jiwa dianggap sebagai fungsi dari
proses otak yang material, Psikologi tradisional menganggap yang material
adalah komponen terendah dari jenjang yang tangga tertingginya adalah roh
sebagai substansi yang imaterial. Jenjang kesadaran ini sejajar dengan jenjang
realitas di mana dunia material adalah anak tangga terbawahnya dan Tuhan
sebagai Realitas tertinggi. Hidup manusia adalah proses kembali ke Realitas
tertinggi
B.
Pengertian
Secara garis besar seperti yang dikemukakan oleh
Lajoie dan Shapiro dalam Journal of Transpersonal Psychology didefinisikan
psikologi transpersonal sebagai studi mengenai potensi tertinggi dari manusia
melalui pengenalan, pemahaman dan realisasi terhadap keesaan, spiritualitas dan
kesadaran-transendental. Psikologi transpersonal juga melepaskan diri dari
keterikatan berbagai bentuk agama yang ada. Namun walau demikian dalam
penelitiannya psikologi transpersonal mengkaji pengalaman spiritual yang
dialami oleh para ahli spiritual yang berasal dari berbagai macam agama sebagai
subjek penelitiannya
Psikologi transpersonal berpendapat bahwa potensi tertinggi dari individu terdapat dalam dunia spiritual yang bersifat non-fisik, hal ini ditunjukkan dengan berbagai pengalaman seperti kemampuan melihat masa depan, extrasensory perception (ESP), pengalaman mistik, pengembangan spiritualitas, pengalaman puncak, meditasi dan berbagai macam kajian yang bersifat parapsikologi atau metafisik. Dengan menyadari betul tentang keadaan manusia yang bukan hanya terletak pada dunia fisik semata dan meyakini bahwa inti terpenting dari individu terletak pada dunia spiritual yang bersifat kasat mata dan abstrak. dengan kata lain psikologi transpersonal memandang kita sebagai makhluk spiritual yang memiliki pengalaman manusia dan bukanlah manusia yang memiliki pengalaman spriritual.
Psikologi transpersonal berpendapat bahwa potensi tertinggi dari individu terdapat dalam dunia spiritual yang bersifat non-fisik, hal ini ditunjukkan dengan berbagai pengalaman seperti kemampuan melihat masa depan, extrasensory perception (ESP), pengalaman mistik, pengembangan spiritualitas, pengalaman puncak, meditasi dan berbagai macam kajian yang bersifat parapsikologi atau metafisik. Dengan menyadari betul tentang keadaan manusia yang bukan hanya terletak pada dunia fisik semata dan meyakini bahwa inti terpenting dari individu terletak pada dunia spiritual yang bersifat kasat mata dan abstrak. dengan kata lain psikologi transpersonal memandang kita sebagai makhluk spiritual yang memiliki pengalaman manusia dan bukanlah manusia yang memiliki pengalaman spriritual.
C.
Tokoh-tokohnya
Psikologi Transpersonal
Sigmund Freud dipandang sebagai pelopor ke arah
psikologi transpersonal atas jasanya memetakan ketidaksadaran sebagai komponen
penting kepribadian manusia. Tiga puluh tahun sebelum Freud menyusun teorinya,
tepatnya di tahun 1869, von Hartmann menerbitkan buku Philosophy of The
Unconscious.
Berikut
ini adalah tokoh-tokoh yang memiliki kontribusi besar bagi pembentukan angkatan
psikologi yang keempat : psikologi transpersonal
1. Atkinson,
Rita. L., et all, Introduction to Psychology, 11th ed, Harcourt Brace &
Company
2. Wilber,
Ken, Integral Psychology, Shambala, Boston & London, 2000
3. Hall,
Calvin S. dkk, Teori-teori Psikodinamik (Klinis), Kanisius, Cetakan kelima,
1995
4. Hall,
Calvin S. dkk, Teori-teori Sifat dan Behavioristik, Kanisius, Cetakan kedua,
1995
5. Maslow,
Abraham, Psikologi Sains, Teraju, Oktober 2004
6. Tart,
Charles T. et. all, Transpersonal Psychologies, Harper & Row Publisher.
1975
7. Keyna,
Ruth, Introduction to Indian Philosophy, TATA McGRAW HILL PUBLISHING CO. LTD,
1970
8. Wilber,
Ken, The Atman Project, The Theosophical Publishing House, 1980
9. Keraf,
Sony, Pragmatisme Menurut William James, Kanisius
D.
Cabang-cabang
Psikologi transpersonal
1. Kelompok
Mistis magis
Menurut
kelompok Mistis magis ini kesadaran transpersonal bersesuaian dengan kesadaran
para dukun dan shaman masa lalu. Pandangan ini dianut oleh para aktivis New
Age, dan salah satunya gerakan teosofi yang dipimpin oleh Helena Blavatsky.
Seringkali romantisme dari kelompok ini menyulitkannya untuk berinteraksi
dengan arus utama psikologi.
2.
Kelompok psiko-fisiologis
Kedua
adalah kelompok tingkat kesadaran alternatif yang biasanya menolak
konsep-konsep perkembangan, tahap-tahap dan praktik peningkatan kesadaran.
Mereka lebih suka meneliti keadaan kesadaran sementara secara psiko-fisiologis
dengan memelajari keadaan-keadaan fisik seseorang yang berada dalam keadaan
transpersonal. Kelompok ini bersama kelompok ekoprimitivisme menganjurkan
penggunaan media (seperti zat-zat kimia atau psikotropika) untuk pencapaian
keasadaran transpersonal. Tokoh yang cukup penting dalam kelompok ini adalah
Stanislav Grof yang menggunakan LSD untuk psikoterapinya. Setelah penggunaan
LSD dilarang pemerintah, Grof kemudian menggunakan teknik pernapasan
(pranayama) dari tradisi Timur, yang disebutnya sebagai Holotrophic Breathwork.
3.
Kelompok transpersonalis postmodern
Kelompok
transpersonalis posmodern menganggap kesadaran transpersonal, sebenarnya
merupakan keadaan yang biasa. Kita manusia modern, menganggapnya seolah luar
biasa, karena kita membuang kondisi kesadaran seperti ini. Kelompok ini
menerima kisah-kisah para dukun shamanisme dan mistikus dalam semangat
relativisme pluralistik. Mereka justru mengecam filsafat perennial yang
mengungkapkan pengalaman mistik sebagai totaliter dan fasistik karena
mengagungkan hierarki.
4.
Kelompok integral.
Kelompok
psikologi transpersonal yang keempat adalah kelompok integral. Kelompok ini
menerima hampir semua fenomena kesadaran yang diteliti oleh ketiga kelompok
tadi. Yang berbeda, kelompok ini juga menerima konsep-konsep psikologi
transpersonal dari aliran pramodern dan posmodern. Salah seorang tokohnya
adalah Ken Wilber, yang nanti akan dibahas pada bab khusus. Kelompok pertama,
kedua dan ketiga merupakan kelompok yang berada–bahkan bersebarangan–dengan
agama formal. Helena Blavastky, yang berada pada kelompok yang pertama,
misalnya, mengharuskan para anggotanya untuk tidak memiliki kecenderungan
kepada agama tertentu
E.
Psikoterapi dalam dengan instrumen
Psikologi Transpersonal
Psikoterapi mempunyai pengertian terapi yang diberikan kepada pasien yang mengalami gangguan mental dan emosi, yang dilakukan dengan instrumen psikologi. Dan di sini psikoterapi yang disodorkan oleh para tokoh psikologi transpersonal dalam menerapi para pasien gangguan psikis adalah psikologi transpersonal. Psikoterapi transpersonal adalah bagaimana memandang klien sebagai mahluk yang mempunyai potensi kesadaran spiritual, dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari keseluruhan semesta. Dalam tataran praktisnya, proses gangguan mental, lebih diakibatkan faktor internal dalam dirinya yang tidak bisa menempatkan diri dalam bagian keseluruhan tersebut. Dalam beberapa metode, jenis terapi yang diberikan ada beberapa kesamaan dengan psikoterapi humanistik.
Konsep bahwa manusia menerapkan bagian yang tak terpisahkan dari semesta secara keselutuhan, sangat kuat dalam pandangan mistik Timur. Dalam agama hindu, kita mengenal konsep Hiranyagarbha, sebagai pikiran universal yang menjadi basis penciptaan dunia. Sehingga dengan mencoba menghubungkan dan menjernihkan pikiran kita dalam pikiran Brahman, dengan sendirinya potensi spiritual kita akan tergali.
Psikoterapi mempunyai pengertian terapi yang diberikan kepada pasien yang mengalami gangguan mental dan emosi, yang dilakukan dengan instrumen psikologi. Dan di sini psikoterapi yang disodorkan oleh para tokoh psikologi transpersonal dalam menerapi para pasien gangguan psikis adalah psikologi transpersonal. Psikoterapi transpersonal adalah bagaimana memandang klien sebagai mahluk yang mempunyai potensi kesadaran spiritual, dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari keseluruhan semesta. Dalam tataran praktisnya, proses gangguan mental, lebih diakibatkan faktor internal dalam dirinya yang tidak bisa menempatkan diri dalam bagian keseluruhan tersebut. Dalam beberapa metode, jenis terapi yang diberikan ada beberapa kesamaan dengan psikoterapi humanistik.
Konsep bahwa manusia menerapkan bagian yang tak terpisahkan dari semesta secara keselutuhan, sangat kuat dalam pandangan mistik Timur. Dalam agama hindu, kita mengenal konsep Hiranyagarbha, sebagai pikiran universal yang menjadi basis penciptaan dunia. Sehingga dengan mencoba menghubungkan dan menjernihkan pikiran kita dalam pikiran Brahman, dengan sendirinya potensi spiritual kita akan tergali.
F.
Konsep siklus kehidupan
Sebenarnya banyak jenis sintesa
teoritis yang diajukan oleh psikolog-psikolog transpersonal, akan tetapi disini
hanya akan mengajukan tiga macam sintesa yang merupakan representasi pemikiran
dunia Barat pada umumnya: yang modernis, yang posmodernis dan yang integralis.
Psikologi transpersonal yang modernis diwakili oleh Psikoanalisis Transpersonal
oleh Michael Washburn. Yang posmodernis diwakili oleh Spriritualitas
Partisipatif yang diajukan oleh Jorge Ferrer. Sedangkan yang integralis, yaitu
yang memadukan sintesa modernis dengan sintesa posmodernis diajukan oleh Ken
Wilber dalam Psikologi Integral.
Ken Wilber sendiri, sebenarnya di
tahun 1980, telah mensitesakan psikologi perkembangan Barat modern dengan
psikologi mistik Timur dalam suatu konsep yang disebutnya Spektrum Kesadaran.
Wawasan spektrum kesadaran itu kemudian disempurnakannya dalam suatu konsep
yang disebutnya Proyek Atman. Konon, menurut Ken Wilber muda, atman alias roh
manusia terpisah dari Brahman alias Realitas Mutlak. Karena terpisah itu sang
atman menginginkan kembali menyatu dengan Brahman. Keinginan ini disebut
sebagai proyek Atman.
Proyek Atman inilah yang menurut
Wilber sebagai pendorong jiwa manusia untuk berkembang tahap demi tahap: tahap
prapersonal, tahap personal dan tahap transpersonal. Tahap prapersonal ke tahap
personal disebutnya jalur luar yang diteliti oleh psikologi perkembangan Barat
modern. Sedangkan tahap personal ke tahap transpersonal disebutnya sebagai
jalur dalam. Kedua jalur itu sinambung, menjadi suatu lingkaran dari Brahman ke
Ego kembali ke Brahman. Lingkaran perkembangan dan pengembangan inilah yang
disebutnya sebagai siklus kehidupan.
Nah, konsep siklus kehidupan inilah
yang juga digunakan okeh Michael Washburn dan John Ferrer. Hanya saja Washburn
mengganti Brahman dengan istilah yang lebih netral: The Dynamic Ground.
Sedangkan Ferrer menggunakan istilah yang lebih misterius: The Mystery. Dynamic
Ground nya Washburn itu tak lain dari Collective Unconscious nya Jung yang
diperluas. Mystery nya Ferrer, sepertinya, adalah Tao yang tak ternamakan nya
Lozi dalam nama lain. Soalnya Mystery nya Ferrer melahirkan energi gelap dan
energi kesadaran yang mirip Yin dan Yang dalam Taoisme.
Dinamika yang menggerakkan sikus
kehidupan Wasburn dan Ferrer itu berbeda dari Atman Project nya Wilber.
Washburn mengatakan bahwa transisi fase prapersonal ke fase personal melalui
fase represi primal terhadap energi insting alias Libido nya Freud. Sedangkan
dalam teori Ferrer transisi yang sama terjadi melalui inhibisi dimensi-dimensi
energi gelap berupa naluri, seks dan sebagian emosi. Sementara itu transisi
fase personal ke transpersonal menurut Washburn yang modernis adalah melalui
meditasi individual. Sedangkan menurut Ferrer yang posmodernis adalah melalui
kegiatan keagamaan yang kolektif dengan dialog terbuka pluralistik.
Wilber sendiri pemikiranya telah
berkembang. Dia pun tak mau lagi menggunakan istilah transpersonal. Dia
sekarang mengembangkan psikologi integral yang katanya pos-posmo. Sebagai
pos-posmodernis dia mensintesakan psikologi tradisional yang pramodern dengan
psikologi modern yang ilmiah dan dengan interpretasi pluralis posmodern dalam
suatu model yang disebutnya AQAL singkatan dari All-Quadrant All-Level. Konsep
kembali ke Brahman dalam teori spektrum kesadarannya telah ditinggalkannya.
Lingkaran Siklus kehidupannya telah
dibukanya menjadi suatu jalur spiral dalam kwadran subyektivitas. Kuadran ini
adalah kuadran kiri atas. Kuadran kiri bawah adalah intersubyektivitas kultural
yang digandrungi kaum posmodernis. Kuadran kanan atas adalah obyektivitas
fisikal yang yang dianggap sebagai satu-satunya realitas oleh saintis modernis.
Akhirnya, kuadran kanan bawah adalah interobyektivitas yang meliputi sistem
obyek-obyek yang berinteraksi yang dipelajari sains posmodern tentang Chaos dan
kompleksitas.
Tahap-tahap dalam teori spektrum
kesadarannya kini menjadi lingkaran-lingkaran konsentris yang disebutnya
sebagai holon-holon. Holon-holon itu membentuk sebuah hirarki holon atau
holarki yang dilukiskan sebagai lingkaran-lingkaran konsentris. Holarki itulah
struktur kosmos, yang berbeda dari Tao yang hanya memiliki dua komponen,
memiliki empat muka yang direpresentasikan oleh empat kuadran yang dibentuk
oleh silang sumbu yang saling tegak lurus satu sama lainnya: Sumbu
individu-sosial yang vertikal dan sumbu interior-eksterior yang horisontal.
G.
Perbandingan
transpersonal dengan yang lain
Psikologi
secara sederhana sekali bisa diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang
perilaku manusia. Definisi perilaku sangat tergantung pada kacamata atau sudut
pandang yang kita gunakan.
Kita bisa
mengerucutkan berbagai definisi perilaku pada aliran-aliran psikologi yang
berkembang sejak Wilhelm Wundt mendirikan Laboratorium psikologi pertama di
Universitas Leipzig pada bulan Desember 1879. Tabel berikut akan memberi
gambaran tentang orientasi pemikiran dalam aliran-aliran psikologi. Orientasi
pemikiran dalam aliran-aliran psikologi
ØStrukturalisme orientasinya Struktur kesadaran
ØFungsionalisme orientasinya Fungsi/cara bekerja kesadaran
ØBehaviorisme orientasinya Pola stimulus-repons
ØPsikoanalisis orientasinya Dunia ketidaksadaran
ØPsikologi Gestalt orientasinya Persepsi menyeluruh terhadap
objek
ØPsikologi humanistic orientasinya Kesadaran dalam
totalitasnya
ØPsikologi kognitif orientasinya Korelasi kesadaran dan
fungsi kognitif
Ø Psikologi transpersonal orientasinya
Struktur dan pergerakan jiwa dari kesadaran sampai pada diri terdalam
Setelah kita mengerti bagaimana
aliran-aliran itu berbicara tentang perilaku, bisa kita menggarisi sedikit
perbedaan yang ada pada mereka, sehingga dapat kita perhatikan bagaimana
ketidakpuasan para tokoh pendiri aliran transpersonal pada aliran psikologi
yang ada, dan yang notabenenya tidak mampu menjelaskan tentang hal baru yang
mereka temukan belum lama ini.
Pendirian psikologi transpersonal
seringkali dilekatkan dengan nama Anthony Sutich dan Abraham Maslow yang juga
menjadi pendiri Mazhab Ketiga dalam psikologi yang disebut Psikologi
Humanistik. Memang mereka berdualah yang berjasa dalam pendirian aliran baru
ini. Upaya yang timbul dari ketidakpuasan pada teori yang tidak mampu
menjelaskan hal-hal baru yang mereka temukan.
materi dari tugas konseling transpersonal
semester VI
Bimbingan dan Konseling UNS
The 888sport Betting TV App (Modify & Download)
BalasHapusWhen you create 서울특별 출장마사지 a new account with the 속초 출장마사지 new 888sport app and bet on all sports, you will have 당진 출장샵 a great time. With 과천 출장안마 an exciting bonus and a great range of 화성 출장안마