LCD Text Generator at TextSpace.net [flash=http://i339.photobucket.com/albums/n463/textspace/lcd/lcd_5.swf?w=1000&h=56&c=2&spd=2&b=1&t=bismillahirohmanirrohim]quality=high wmode=transparent width=1000 height=56[/flash]

Rabu, 30 Mei 2012

MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN PART II (PEMBELAJARAN TERPADU)


A.    Pembelajaran Terpadu
Pembelajaran terpadu adalah metode pengorganisasian isi pembelajaran dengan memanfaatkan bidang-bidang studi atau mata pelajaran yang sesuai untuk mengembangkan konsep-konsep yang dipilih oleh guru (Wolfinger, 1994).Kriteria utama untuk pengintegarasian mata pelajaran adalah behwa beberapa mata pelajaran tersebut digunakan secara bermakna untuk menginvestigasikan dan mengembangkan konsep tertentu dalam suatu topik.Pembelajaran terpadu dapat memanfaatkan pusat sebagai bagian dari keseluruhan urutan pembelajaran.
Pembelajaran terpadu didasarkan pada tiga konsep tentang proses belajar pada anak, yaitu:
a.       Anak-anak tidak membedakan antara bidang-bidang mata pelajaran.
Anak memandang bidang mata pelajaran itu sebagai sesuatu yang berkaitan secara keseluruhan.Karena pembelajaran terpadu lebih memandang bidang studi secara keseluruhan dari pada kesatudan yang terpisah-pisah, maka pembelajaran ini efektif bagi peserta didik.
b.      Pembelajaran terpadu berdasarkan pada konsep bahwa berbagai mata pelajaran dapat digunakan untuk meningkatkan belajar, dan mata pelajaran tidak hanya dipelajari sebagai mata pelajaran itu sendiri tetapi juga sebagai alat mendapatkan informasi.
·         Membaca dapat digunakan untuk memperluas informasi
·         Matematika digunakan untuk mengivestigasi ukuran hubungan-hubungan untuk membuat grafik suatu informasi, sehingga kesimpulannya dapat digambarkan
·         Bahasa dapat digunakan dalam pembuatan rekaman
·         Seni dapat digunaka sebagai alat untuk menggambarkan informasi
c.       Pembelajaran terpadu berdasarkan metode mengajar induktif, yang menghubungkan berbagai kegiatan dengan topic tertentu yang diintegrasikan ke dalam satu kesatuan.
·         Konsep mamalia dikembangkan melalui kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan ide-ide bahwa mamalia mempunyai bulu, berdarah panas, melahirkan anak, menyusui, dan memiliki tulang belakang.
Sering terjadi kekeliruan persepsi tentang pembelajaran terpadu.Contohnya, suatu pembelajaran mengambil tema beruang, maka menulis tentang beruang, menyanyi tentang beruan, menggambar beruang, dll.Apabila “beruang” hanya dijadikan tema hal tersebut tidak memberikan arti apa-apa. Seharusnya setelah menetapkan tema, guru menetapkan konsep-konsep yang akan dipelajari, yaitu pola hidup beruang, beruang ternyata bukan binatang jinak, memiliki pola makan tertentu. Hal tersebut dapat dipelajari peserta didik dengan membaca buku tentang pola hidup beruang, mengobservasi ke kebun binatang, dll.
Ada beberpa jenis pembelajaran terpadu, antara lain:
    a.       Connected (Keterhubungan)
Model keterhubungan di kembangkan oleh Fogarty (1991).Dalam tiap mata pelajaran dihubungkan dari topik ke topik konsep ke konsep, pelajaran hari ini ke minggu berikutnya secara eksplisit.Kunci model ini, yaitu lebih menunjukkan adanya pengaruh yang disengaja untuk menghubungkan antar materi dalam suatu bidang studi, daripada mengasumsikan bahwa anak akan memahami sendiri kaitannya secara otomatis.
Keuntungan menghubungakan ide-ide dari suatu mata pelajaran, adalah:
·         Siswa akan memperoleh suatu gambaran besar, juga memfokuskan belajar pada satu aspek.
·         Dengan mempelajari satu konsep mendalam dari waktu ke waktu, akan terjadi internalisasi pada peserta didik.
·         Memungkinkan peserta didik mereview, mengkonseptualisasikan, dan mengasimilasikan, serta memungkinkan adanya transfer.
    b.      Pembelajaran Tematik (Jaring Laba-Laba)
Perbedaan pendekatan Tradisional - Tematik - Terpadu
Tradisional
Tematik
Terpadu
Diarahkan guru
Guru memlih tema, tetapi ada input dari peserta didik
Student centered, topic dari pes. Didik, program dinegosiasi
Mapel diajarkan secara terpisah-pisah
Unit dikembangkan dalam suatu tema
Topic dipadukan lintas seluruh maple dlm kurukulum
Ketrampilan diajarkan secara terpisah
Ketrampilan diidentifikasi guru dan dikembangkan dlm suatu tema
Ketrampilan diajarkan secara inklusif
Kelas berjalan rutin dan sangat terstruktur
Guru tetap mengontrol, tetapi input pes.didik diperhatikan
Tingkat fleksibilitas dlm lingkungan kelas dan metode, tinggi
Orientasi drill, pertanyaan tertutup
Diskoveri terjadi denagn ditetapkan pleh guru
Diskoveri ditingkatkan, pertanyaan open-ended

Wolfinger (1994) mengemukakan keuntungan pembelajaran terpadu sbb:
a.       Pembelajaran terpadu memungkinkan peserta didik menggunakan ketrampilan-ketrampilan dalam suatu mata pelajaran dengan cara yang bermakna.
·         Peserta didik lebih banyak menggunakan pengalaman pengganti seperti membaca informasi dari suatu paragraf, menulis essai untuk suatu tujuan tertentu.
·         Peserta didik membaca suatu topic tertentu dan menggunakan ketrampilan membaca tersebut untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan topic tersebut.
b.      Karena mata pelajaran tumpang tindih, pembelajaran terpadu memiliki keuntungan denngan memanfaatkan tumpang tindih ini dalam menginvestigasi konsep tertentu.
·         Ketrampilan yang dipelajari dalam membaca dan bahasa akan bermanfaat dalam merekam dan mengembangkan informasi baru dalam bidang matematika atau IPA.
·         Peserta didik mampu memperoleh keuntungan dengan melihat begaimana ketrampilan-ketrampilan dan konsep-konsep dalam suatu budang berguna untuk mempelajari bedang lain.
c.       Pemecahan masalah dan berfikir kritis akan berkembang melalui penggunaan ketrampilan-ketrampilan dalam situasi yang riil peserta didik memperoleh cara pemecahan masalah yang bermakna selama kegiatan-kegiatan mengklasifikasi, berpikir klinis, dan menentukan cara mana yang banyak memberikan informasi.
d.      Retensi peserta didik akan terbantu dengan menghadapi topic-topik dalam berbagai situasi dan melalui berbagai modalitas.
·         Memungkinkan peserta didik untuk memproses informasi sesuai dengan caranya sendiri dan mengikuti perkembangan jaringan-jaringan konsep yang dimiliki
·         Ketrampilan matematis seperti hitungan dan pembuatan grafisk menjadi cara yang menambah dan mangorganisasi informasi
·         Proses sains seperti observasi dan klasifikasi menjadi suatu cara untuk melihat persamaan, perbedaan, dan hubungan
e.       Transfer belajar terjadi apabila suatu situasi di mana ketrampilan yang dipelajari sedekat semirip mungkin dengan situsasi dunia riil.
·         Anak belajar mengklasifikasi sebagai bagian dari sains, tetapi keuntungannya sebagai suatu ketrampilan memecahkan masalah tidak Nampak sampai hal tersebut diaplikasikan ke dalam bidang lain.
Langkah-langkah pembelajaran
a)      Pilih tema / topik yang akan dipelajari sebagai bagian dari pembelajaran terpadu. Tema yang yang dipilih harus luas, sehingga peserta didik mampu menginvestigasiberbagai konsep yang berkaitan .tema yang dipilih harus sesuai dengan perkembangan peserta didik. Guru perlu mempertimbangkan aspek kognitif dan sosial anak.
b)      Tentukan konsep-konsep yang akan dikembangkan melalui pembelajaran terpadu. Konsep tersebut didaftar dalam bentuk pernyataan untuk menentukan secara pasti apa yang dipelajari. Daftar pernyataan tersebut bagi guru berguna untuk mengecek secara pasti tentangapa yang dipelajari, disamping titik tolak untuk memeilih kegiatan. Konsep-konsep yang dipilih harus secara langsung berkaitan dengan tema dan peningkatakan pemahaman tehadap tema tersebut.
c)      Tentukan kegiatan-kegiatan apa yangakan dilaksanakan untuk menginvestigasi daftar-daftar tersebut. Dalam menentukan kegiatan yang akan dilakukan, beri perhatian yang cermat pada proses-proses keterampilan sains dan konsep matematika yang diperlyukan dalam kegiatan tersebut.
d)     Tentukan matapelajaran apa saja yang berkaitan dengan konsep.
e)      Mereview kegiatan-kegiatan dan mata pelajaran yang terkait dalam pembelajaran terpadu. Review kegiatan ini untuk menentukan keefektifan penggunaan mata pelajaran tertentu yang dipilih.
f)       Mengorganisasikan materi untuk mempermudah pendistribusian dan penggunaannya. Kegiatan dilakukan berkelompok atau individual, sehingga materi perlu dibagi sejumlah kelompok/ individu yang ada.
g)      Menentukan urutan-urutan kegiatan yang akan disajikan di kelas. Dimulai dari sesuatu yang diketahui keseuatu yang belum diketahui.
h)      Mengadakan diskusi tindak lanjut. Kegiatan diskusi dan penyajian keseluruhan dalam pembelajaran terpadu akan meningkatkan kemampuan anak untuk mendeskripsikan apa yang telah dilakukan dan menggambarkan kesimpulan tentang kegiatan tersebut.
     c .       Problem-based learning (PBL)
   Bentuk lain dari pembelajaran terpadu adalah pembelajaran berbasis masalah (problem-based   learning). Bedanya dengan problem solving adalah bahwa problem-based learning memadukan berbagai disiplin ilmu dalam memecahkan masalah. Seperti halnya pembelajaran tematik yang berbasis tema, maka PBL berbasis masalah.
Dasar-dasar PBL
     Perkembangan iptek yang begitu cepat, disamping permasalahan di dunia saat ini yang begitu kompleks, menyebabakan pengajar haeus berpikir ulang tentang model pembelajaran yang disajikan selama ini. Karena hal tersebut memungkinkan peserta didik belajar di luar sekolah, tidak tergantung pad guru semata. Dengan kata lain peserta didik harus disiapkan menjadi pelajar sepanjang hayat (lift long learner), demikian pula dengan guru, agar ilmunya tidak ketinggalan dengan anak didiknya.
    Bahan pembelajaran tidak hanya mengandalkan buku ajar, melainkan perlu pemilihan bahan-bahan pembelajaran yang relevan dengan kehidupan riil saat ini.pesrta didik harus belajar mandiri. Disamping belajar bekerja sama denga orang lain.
Keuntungan PBL
§  Memandu peserta didik belajar
§  Memadukan materi sehingga pemahaman lebih komprehensif
§  Memberikan perspektif yang berbeda
§  Mengajarkan keterampilan memecahkan masalah.
Proses pembelajaran
    Pembelajaran dimulai dari penggunaan pengetahuan awal. Pembelajaran terpadu prinsipnya menggunakanberbagai bidang studi untuk memecahkan suatu masalah, maka bekal awal tentang berbagai studi harus dikuasai oleh peserta didik, yaitu dengan pembelajaran yang menggunakan model kolabioratif untuk memecahakan masalah. Pada dasarnnya pesrta didik belajar mandiri dan belajar mengatur diri. Dalam belajar kolaboratif, tiap anggota harus berpartisipasi aktif dengan pembagian tugas masing-masing.
   Di dalam kelompok tiap anggota harus berpartisipasi dalam tutorial. Ada pembagian tugas sebagai pemimpin, penulis dan anggota. Kurikulum disusun dengan melibatkan mahasiswa/ pserta didik. Pengetahuan dikembangkan sendiri oleh peserta didik, sedangkan guru/ dosen menjadi pemandu, berperan sebagai fasilitator dan mediator. Model ini lebih mengutamakan proses, selain hasil.
    Unit satuan belajar merupakan unit fungsional pendidikan terkecil dalam bentuk blok atau modul. Yang membutukan waktu dan proses tertentu. Satuan bahasan ini merupakan bagian dari struktur keseluruhan, dan bagian yang menunjang program secara sistematis. Pembelajaran bersifat self direct bercirikan learning how to learn,  serta bertujuan mendidik tenaga profesional yang memilki kebebasan berpikir, dan mampu mengikuti perkembangan dan memanfaatkan iptek.
     Dalam model PBL peserta didik belajar dalam kelompok kecil sekitar 10 orang. Kegiatan ini berupa tutorial, diskusi, praktikum, belajar kelompok/ mandiri, dan konsultasi masalah. Masalah/ problem yang dijadikan landasan untuk belajar diwujudkan dalam bentuk skenario, faktual, relevan, terkait kompetensi, dan digunakan sarana penyadaran akan kebutuhan belajar. Pada setiap modul ada pemaduan bidang ilmu/ pengetahuan. Peserta didik belajar pada tingkat domain yang lebih tinggi, dan belajar denga lebih efisien, serta meningkatkan motivasi belajar.
Tujuh langkah (seven jumps) PBL
a.       Mengklarifikasi istilah yang belum jelas
b.      Mendefinisikan masalah
c.       Sumbangsaran kemungkinan hipotesis dan penjelasan
d.      Penjelasan kedalam pemecahan tentative
e.       Mendefinisikan tujuan belajar
f.       Mengumpulkan informasi: study individual
g.      Berbagi hasil pada langkah ke 6
Implementasi seven jumps
a.       Kelompok terdiri dari 8-10 orang, untuk tiap scenario, peserta didik memilih ketua dan sekertaris kelompok. Setiap scenario didiskusikan dalam dua kali tutorial.
b.      Pada tutorial pertama peserta didik melaksanakan langkah 1-5. Langkah 6 merupakam belajar sendiri, dilaksanakan pada hari-hari berikutnya. Tutorial berikutnya dilaksanakan beberapa hari sesudah tutorial pertama, kegiatan ini merupakan langkah ke tujuh.
c.       Tahap pertama, peserta didik membaca sekenario secara seksama, kelompok mengambil keputusan apakah pembacaan scenario dibacakan secara tenang atau dibicarakan secara keras oleh seorang anggota kelompok.
d.      Keuntungan membaca; setiap individu memiliki kesempatan untuk membaca sesuai dengan irama dan gaya masing- masing.
e.       Keuntungan membaca secara keras ; individu yang lambat membaca akan tertekan oleh situasi tenang dan mungkin tidak membaca scenario secara keseluruhan.
f.       Langkah akhir ; setelah skenariodibaca lengkapbekerja dengan mengunakan “the seven jump” secara beruntun, sampai selesai dengan selalu memperhatikan tujuan belajar.
B.     Quantum learning
   Istilah quantum secara harafiah berarti “ kuantitas sesuatu “ mekanis. Quantum mekanis merupakan sesuatu study tentang gerakan partikel-partikel subatomic(Shelton; 1999). Quantum lerning merupakan sebuah metode dan falsafah belajar.
 Quantum learning berakar dari upaya lozanov dengan eksperimennya tentang suggestopedia.Prinsipnya adalah bahwa sugesti dapat mempengaruhi hasil study belajar, dan setiap detail apapun memberikan suaru sugesti positif atau negative. Beberapa teknik digunakan untuk memberikan sugesti positif adalah ;
            a.       Mendudukan peserta didik secara nyaman
            b.      Memasang music latar di dalam kelas
            c.       Meningkatkan partisipasi individu
            d.      Mengunakan poster untuk memberikan kesan besar sambil menonjolkan informasi
            e.       Menyediakan guru-guru yang terlatih dalam seni pengajaran sugestif
  Quantum teaching adalah orkestrasi belajar dengan meriah dan dengan segala nuasa. Dengan kata lain quantum teaching adalah pengubahan bermacam-macam interaksi yang ada didalam disekitar momen belajar ( de porter, readon, nouri, 1999) quantum teaching menciptakan pembelajaran yang bergairah dan menyenangkan. Seperti halnya seorang konduktor simfoni yang piawai menyajikan sajian terbaik dari setiap musisi, setiap instrument dan bahkan dari ruang konser.
   Sesuai dengan paradikma yang mendasarinnya, maka pembelajaran quantum mengedepankan unsure-unsur; kebebasan, santai, menakjubkan, menyenangkan dan menggairahkan.Indicator keberhasilan pembelajaran quantum adalah peserta didik sejahtera.Peserta didik dikatakan sejahtera kalau aktivitas belajar menyenangkan dan menggairahkan.
Kunci keunggulan pembelajaran quantum
Ada 8 kunci keunggulan yang ditumbuhkan melalui pembelajaran quantum yaitu ;  
            a.       Integritas
            b.      Kegagalan awal kesuksesan
            c.       Berbicara dengan niat baik
            d.      Pola piker kekinian
            e.       Komitmen
            f.       Tanggung jawab
            g.      Sikap luwes / fleksibel
            h.      Keseimbangan
Asas utama pembelajaran quantum
Segala hal yang dilakukan dalam rangka pembelajaran quantum; bahwa setiap interaksi dengan peserta didik, setiap rancangan kurikulum dan setiap strategi pembelajaran di bangun di atas prinsip “ bawalah dunia siswa ke dalam dunia kita, dan antarkan dunia kita kedunia siswa”. Semakin jauh guru memasuki dunia peserta didik, semakin jauh pula pengaruh yang diberikan.
Prinsip-prinsip utama pembelajaran quantum
Pembelajaran quantum memiliki 5 prinsip utama yaitu :
a.       Segalannya berbicara
b.      Segalanya bertujuan
c.       Berangkat dari pengalaman
d.      Hargai setiap usaha
e.       Rayakan setiap keberhasilan
     a.      Model pembelajaran quantum
Model pembelajaran quantum hampir sama dengan sebuah simfoni. Jika seseorang menonton simfoni makabanyak unsure yang menjadi unsure yang menjadi factor pengalaman musiknya. Pembelajaran quantum membagi unsure-unsur tersebut menjadi 2 katagori yaitu konteks dan isi. Konteks adalah latar untuk penggalaman. Konteks merupakan keakraban ruang itu sendiri( lingkungan yang menggairahkan ). Isi berbeda namun sama pentingnya dengan konteks. Isi ini meliputi guru- peserta didik, interaksi peserta didik- kurikulum,belajar keterampilan belajar , dan belajar keterampilan hidup.
     b.      Gaya belajar peserta didik ( modalitas V-A-K )
Kebanyakan orang memiliki tiga modalitas, yaitu visual, audotorial, dan kinestetik. Hampir semua orang cenderung pada salah satu modalitas belajar yang berperan sebagai saringan untuk pembelajaran, pemprosesan dan komunikasi. Namun makova (1992) mengatakan bahwa orang tidak hanya cenderung pada suatu modalitas, tetapi juga memanfaatkan kombinasi modalitas tertentu. Seseorang yanh sangat visual bercirikan ; teratur, menjaga penampilan, mengingat dengan gambar, lebih suka membaca dari pada dibacakan, mengingat apa yang dilihat. Seseorang yang sangat audotorial memiliki cirri-ciri; perhatiannya mudah terpecah, berbicara dengan pola berirama, belajar dengan cara mendengarkan, menggerakkan bibir/ bersuara saat membaca,berdialog secara eksternal dan internal.
Seseorang yang sangat kinestetik sering menyentuh orang dan berdiri berdekatan, banyak bergerak, belajar dengan melakukan, menunjuk tulisan saat membaca,menanggapi secara fisik, dan menginggat sambil belajar dan menginggat.

Kerangka rancangan pembelajaran quantum
Gubahan “ TANDUR” merupakan kerangka rancangan pembelajaran quantum.
T = Tumbuhkan; minat dengan mengatakan “ Apakah Manfaatnya Bagiku (AMBAK), dan manfaatkan kepada peserta didik
A= Alami; ciptakan atau datangkan penggalaman umum yang daopat dimengerti semua peserta didik
N= Namai; sediakan kata kunci, konsep, model rumus, strategi,sebuah masukan
D= Demonstrasikan; sediakan kesempatan bagi peserta didik untuk menunjukkan bahwamereka tahu.
U= Ulangi; tunjukkan kepada peserta didik cara-cara mengulang materi dan menegaskan “ aku tahu bahwa memang aku tahu “
R= Rayakan; pengakuan untuk suatu penylesaian, partisipasi, dan memperoleh pengetahuan dan ketrampilan

Mengorkestrasikan kesuksesan melalui isi
Bagaikan pertunjukan suatu simfoni, semua yang diperlukan untuk pementasan sudah siap. Begituula dengan pembelajara, semua alat yang diperlukan untukmenciptakan konteks belajar optimal di kelas telah dipersiapkan dengan baik, guru telah siap mementaskan isi.Isi dan konteks sama-sama penting. Konteks lebih dari yang sekedar tampak, sama dengan isi. Kurikulum yang diikuti, sepertti lembaran music dalamsimfono, adalah komponen structural untuk isi.
Interaksi guru – peserta didik
Untuk menjaga agar peserta didik ada pada jalur dan tetap berminat belajar, digunakan KEG (know what you want). Maksudnya ketahuilah apa yang anda inginkan. Hal ini dapat berupa hasil (autcome) yang berdasarkan alas an kognitif atau yang berdasarkan ketrampilan. Pahami apa rupa, bunyi dan rasa hasil itu. Explain what you want, maksudnya setelah dipahami hasil tersebut jelaskanlah. Get what you want, dapaatkan hasil itu.
Belajar cara belajar
Apapun mata pelajaran yang dipelajari, peserta didik lebih cepat dan efektif jika menguasai lima ketrampilan penting, yaitu :
       a.       Cara mencatat
       b.      Cara mempersiapkan tes 
       c.       Cara membaca cepat
       d.      Carta mengingat

Mengubah kondisi terbaik untuk belajar
Peserta didik perlu belajar berkonsentrasi. Peserta didik dalam keadaan berkonsentrasi terfokus akan belajar lebih cepat dan lebih mudah. Keadaan konsentrasi tersebut adalah kombinasi antara pikiran, perasaan danpostur. Seseorang apat menjangkau keadaan yang diinginkan dengan mengambil kombinasi yang tepat. Dengan mengajarkan dua teknik belajar yang disebut SLANT dn keadaan alfa, guru dapat memberikan alat kepada peserta didik untuk mengakses keadaan belajar yang baik.SLANT = Sit up (duduk tegak), learn forward( condong ke depan ), ask question (bertanya), nod your head( anggukan kepala). Talk your teacher( bicara dengan guru ), alfa, manusia memancarkan empat keadaan kegiatan gfelombang otak yaitu beta( sadar dan aktif)alfa, (sadar dan santai), teta ( hampir tidur atau bermimpi), dan delta ( tidur nyenyak tanpa mimpi)
Mengembangkan ketrampilan membaca quantum
De poter & hernacki (1999) mengemukakan dua jenis ketrampilan hidup yaitu hidup di atas garis dan hidup d bawah garis tanggung jawab. Cirri-ciri hidup dibawah garis tanggung jawab adalah menyalahkanorang lain, pembenaran, mengingkari, menyerah dan berdalih. Hidup diatas garis tanggung jawab ditandai dengan bertanggung jawab, pilihan, kebebasan, kemauan dan solusi. Cirri-ciri hidup di atas garis tanggung jawab adalah komunikasi yang jernih dengan menggunakan OTFD( Open The Front Door )dan AAMR (All About My Relationship )
OTFD : O – open – observation ( observasi )
             T – the – though ( pikiran )
             F – front –feeling ( perasaan )
             D – door – desire (keinginan )
AAMR: A – all – acknowledge (akui )
             A – about – apologize ( minta maaf )
             M – my – make it rigkt (selesaikan)
 R – relationship – recommit ( berjanji lagi)
Resource-based learning
Istilah open, distance dan flexible learning ( belajar terbuka, jarak jauh, dan belajar fleksibel) mungkin sulit di pahami bagi yang berkaitan dengan belajar tahun terakir ini. Usaha untuk mengartikan selalu banyak kegagalan karena banyak istilah yang digunakan oleh orang yang berbeda akan memiliki arti yang berbeda.
     a.      Open learning
Belajar terbuka dalam konteks yang lebih luas juga menawarkan kepada peserta didik pilihan tentang ;
a.       Dimana peserta didik akan belajar – dirumah, tempat kerja, dimobil atau di kereta api.
b.      Kapan peserta didik akan belajar – pagi hari sebelum kerja, ketika anak-anak sedang sekolah, saat bekerja atau sudah bekerja atau pada jam tanggung jawab rumah tangga.
c.       Bagaimana peserta didik akan belajar – diuniversitas terbuka, kursus bisnis yang menggunakan buku kerja, video, latihan berbasis computer atau semua itu, termasuk audiotape
d.      Langkah atau strategi belajar – tidak disiapkan oleh guru, atau orang lain, atau dalam kelas berbagi ( sharing )
e.       Bebas dari interupsi – belajar terbuka juga terbuka bagi semua orang dari semua umur, pria, wanita, anak-anak, pekerja, ibu rumah tangga, yang dilakukan untuk orang lain dirumah, orang cacat, yang tidak bisa menjangkau kelas.
      b.      Distance learning
  Belajar jarak jauh ( distance learning ) mungkin paling baik dideskripsikan sebagai belajar yang berlangsung pada suatu jarak dari penyaji materi belajar. Dalam belajar jarak jauh materi yang akan diajarkan kepada peserta didik disiapkan oleh tutor atau sekelompok orang. Salah satu aspek terbaik dari jenis materi disini adalah konsisten dalam hal kualitas, gaya dan prestasi untuk peserta didik. Namun masuk k eth 90an materi-materi belajar jarak jauh dapat seperti belajar terbuka dengan berbagai bentuk ceperti ;
a.       kaset audio disertai buku teks atau buku kerja
b.      Pelatihanvidio, kadang-kadang disertai dengan daftar check
c.       Pelatihan berbasis computer
d.      Video interaktif kombinasi kontrok computer dengan materi vidio
e.       Buku-buku yang tidak seluruhnya modern tetapi dapap dibeli dimana-mana
      c.       Fleksible learning
Belajar fleksibel merupakan suatu ungkapan yang digunakan untuk mendiskripsikan semua hal tersebut diatas, tetapi mungkin lebih tepat, merupakan cara belajar mengunakan segala bentuk sumber belajar. Belajar fleksibel dapat diterapkan pada kerangka untuk penggunaan sumber-sumber belajar dengan basisis ad hoc, yang diinisiasikan pada penguna atau atasan / menajernya. Sumber belajar merupakan suatu fase yang digunakan untuk mendiskripsikan bahan-bahan belajar, termasuk video, buku, kaset audio. Computer-based training (CBT) dan program tv, bersama-sama dengan paket belajar dikombinasikan dengan media ini.
Argument yang mendasari
a.       Argument utama penggunaan sumber belajar adalah memungkinkan sejumplah besar orang mencapai keberhasilan mengembangkan potensinnya
b.      Kesempatan untuk belajar tersedia disegala waktu bila seseorang sudah siap untuk mulai
c.       Sarana belajar yang efektif dari segi biaya, kesempatan belajar tersedia lebihbanyak dan untuk semua orang
d.      Dengan mengunakan berbagai sumber belajar, akan mengajarkan tanggung jawab yang lebih besar pada pelatihan dan pengembangan diri peserta didik sendiri
e.       Motivasi lebih besar, terdidik dan mendapatkan banyak materi untuk bekal kerja.



Materi ini merupakan materi yang diambil dari mata kuliah Teknologi Pembelajaran ( Semester 5)
 Prodi Bimbingan Dan Konseling
UNS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar